• Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

Approach

FASDEM Community dalam melakukan fasilitasi menggunakan pendekatan Appreciative Inquiry (AI). AI adalah sebuah pendekatan yang dikembangkan oleh David Cooperrider untuk membantu individu atau komunitas meraih dan mewujudkan mimpi-mimpi mereka.

Pendekatan ini berpijak pada asumsi bahwa selalu terdapat berbagai bakat, keahlian, cerita sukses, dan sumber daya di dalam masyarakat yang dapat ditemukan dan dikembangkan oleh masyarakat itu sendiri. Pendekatan ini memandang manusia dan komunitas sebagai sebuah kapasitas kekuatan yang dapat mewujudkan banyak hal.  Bahkan dapat mewujudkan hal-hal yang selama ini dianggap sebagai sesuatu yang mustahil, atau hal-hal yang selama ini dianggap hanya sebuah mimpi.

Pendekatan kita selama dalam menangani sesuatu yang kita anggap sebagai sebuah masalah adalah melalui pendekatan hadap-masalah (problem posing approach) atau pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach). Pendekatan ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah, mencari akar masalahnya, dan berupaya menemukan solusi-solusi untuk menangani akar masalahnya.

Jadi, jika ita ingin menangani persoalan banjir, misalnya, kita akan memulai dengan mengidentifikasi semua faktor yang menyebabkan terjadinya banjir, mulai dari faktor-faktor yang berkaitan dengan aspek manusia seperti tingkat kesadaran masyarakat yang rendah atau penegakan hukum yang lemah, dan sebagainya sampai ke faktor-faktor yang bersifat biofisik baik yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan (seperti faktor iklim).  Semakin komprehensif kita mengidentifikasikan dan mendeskripsikannya, menurut pendekatan ini, itu akan semakin bagus.

Kita kemudian akan berupaya  menemukan akar masalahnya, karena jika kita menemukan akar masalahnya maka, menurut pendekatan ini,  penanganan terhadap akar masalah itu akan memberikan hasil  yang terbaik. Kita lalu akan mencari dan merumuskan solusi-solusi terbaik untuk mengatasi akar masalah tersebut.

Pendekatan pemecahan masalah ini juga yang kerap digunakan dalam berbagai kegiatan pendampingan masyarakat seperti pada program-program pengentasan kemiskinan. Intervensi dari pihak luar, baik itu pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat adalah dengan mengasumsikan bahwa persoalan komunitas miskin merupakan sebuah persoalan yang harus diselesaikan. Langkah pengembangan komunitas miskin ini selalu diawali dengan identifikasi persoalan dan kebutuhan (need assesment), analisis penyebab masalah, analisis solusi dan implementasinya.

Efek psikologis yang ditimbulkan dari pendekatan ini adalah kita akan merasa bahwa ternyata masalahnya banyak sekali dan untuk memecahkannya akan sulit sekali. Di tingkat masyarakat akan muncul sebuah perspektif ketergantungan bahwa hanya pihak luarlah (baca: pemerintah) yang akan dapat memecahkan masalah mereka.

Berapa banyak pihak yang menganggap bahwa kondisi bebas banjir di Indonesia akan bisa dicapai? Sangat sedikit! Umumnya berpendapat kondisi bebas banjir sulit dilakukan, mustahil, tidak mungkin, hanya angan-angan (yang tidak mungkin dicapai), dan sejenisinya. “Pemerintah saja tidak mampu..”

Deskripsi di atas adalah contoh dari akibat yang ditimbulkan oleh pendekatan ini. Menurut Cooperrider dan Whitney, 2001, dampak negatif dari pendekatan ini adalah lahirnya sikap defensif,  timbulnya rasa sakit, kehilangan visi ke depan, penurunan semangat, dan melahirkan persoalan-persoalan baru .



Pendekatan Fasdem

Penyakit Pertemuan Sering Dialami:

SETIAP ORANG BERBAKAT, ORIGINAL & PUNYA SESUATU YANG PENTING UNTUK DISAMPAIKAN...


Top